Setiap aspek kuperiksa, tergolong laci-laci meja tulis serta lemari pakaiannya. Bokepindo Serta bersikap biasa-biasa saja. Doain biar bisa lolos ke grand final yaaa….!”
“Iya, iya…bunda doain…,” sahutku sambil tersenyum,
“Terus kalau jadi juara, hadiahnya apa ?”
“Nggak tau. Semua pekerjaan diserahkan terhadap ahlinya, sementara Yadi hanya mengawasi saja lewat internet. Lalu kulumuri zakar Prima dengan baby lotion, kutuangkan juga baby lotion itu ke telapak tanganku. Lalu bangun sambil menggeliat. Ada apa ?”
“Ah…gak ada apa-apa,” sahut Prima sambil menunduk. Di dalam kamar mandi kutanggalkan celana dalamku, satu-satunya benda yang sejak tadi tetap kubiarkan melekat di tubuhku. Mana mungkin saya sakit hati sama orang sebaik Ibu ?!” “Semakin kenapa kalian kok gak seperti dulu lagi ? Aku pun masuk ke dalam kamarku, lalu mandi sebersih mungkin. tetapi aku tahu, ini tidak boleh.Aku tahu ini harus selalu berbalut putih bersih meski putih yang menyiksaku karena bayang indah itu menggoda selalu dan payah
