“Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. Bokep china Angelina tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini. “Tanggung” pikir saya. Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Saya elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab. Saya remas- remas dan memain-mainkan pelan payudaranya . Tapi “what the hell, what will be, will be”. “My Dick” sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Memeknya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. “Terus. “Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. “Bless…” tanpa kesulitan saya masukkan “My Dick” saya, karena lendir di vagina Angelina sudah membanjir, selain posisi saya yang berdiri mempermudah hal itu. Saya isap-isap dan gigit- gigit pelan payudaranya. Sedangkan otak saya masih berperang antara “Mas dan Pak”. Saya arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200
