Tangan Pak Anton tidak sabar lagi menjamah tubuh mulus Sasha dan menikmati kelembutannya. Vaginanya semakin becek dan kini celana dalamnya benar-benar basah dengan cairan cintanya yang terus meluber hingga membasahi pahanya.“Gimana, Sha? Bokeb Sasha pun tampak limbung, namun Pak Anton segera menangkap tubuh Sasha dan menyandarkannya ke tepian bathtub itu. “Atau kamu tidak mau pantatmu dilihat saya karena alasan lain?” lanjut Pak Anton. Mungkin karena merasa lebih aman didekat ibunya, Alyssa pun pelan-pelan menghentikan tangisannya. Malah Sasha merasa nikmat sekali dengan sensasi gesekan antara dinding vaginanya dengan penis besar milik Pak Anton. Kembali sabun cair itu dituangkan Pak Anton, namun kali ini ke bongkahan pantat Sasha. Sebenarnya ia hanya melakukan yang terbaik demi keutuhan rumah tangganya. “Aduuh! “Aah, sudahlah! Kan capek berdiri terus!” Pak Anton menggeserkan diri dan memberi tempat duduk untuk Sasha di ayunan itu.
