“aaaaagh.. bokep terbaru “Aduh.. bagaimana ini..”, kataku dalam hati. Non Eliza tadi sakit perut kan? Desahan yang terdengar hanya desahan mereka, karena aku tak mampu mengeluarkan suara selama penis Soleh mengorek ngorek tenggorokanku. Dari berbagai macam cerita kejahatan yang aku dengar, aku mengerti mereka pasti akan memperkosaku ramai ramai. Mulutku ternganga, kedua tanganku mencengkeram sprei berusaha mencari sesuatu yang bisa kupegang, sementara kakiku terasa mengejang tapi kutahan. Memang aku harus mengakui, aku menikmati perlakuan mereka, tapi kalau bisa aku juga ingin semua ini berakhir. Oh.. Itu tangan kiri non Eliza masih nganggur, kan bisa buat ngocok punya pak Edy dulu. “Pak, masa bapak tega mencampuri air minum ini lagi? Sambil menunggu, yang lain menggodaku, merayuku betapa cantiknya aku, betapa putih mulusnya kulit tiubuhku yang indah dan sebagainya.
