Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi.Sofa tempat aku berbaring tadi basah oleh keringat,begitu juga baju panjang muslimah yang tergeletak di lantai,turut basah oleh keringat dan semprotan sperma yang tercecer.****** lebar warna putih yang masih kupakai ini,tak luput dari semprotan sperma pak Hambali hingga basah dann kuyup.Cairan kenikmatan menggenang di lantai,baju muslimahku,dan ******ku.OOhhh….nikmatnya masih terasakan saat2 pak Hambali menyemprotkan cairan cintanya. Bokep jilbab Dia membuka mulutnya lebar-lebar berusaha memasukkan seluruh payudaraku ke mulutnya, di dalam mulutnya payudaraku disedot, dikulum, dan dijilat, rasanya seperti mau dimakan saja milikku itu.Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari- jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. “Dik Citra….kamu wanita yang sangat cantik, alim, ber******, dan sangat sopan. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya ketika di rumahku kao aku lewat didepannya, seringkali matanya jelalatan




















