Keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya. Bokep hot Nafas kami sudah saling memburu. Waktu saya sadar besoknya, Susan masih tertidur pulas di samping saya, masih tanpa busana dengan tubuh masih seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Nafas kami sudah saling memburu. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.Perlahan tangan saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. “Lain apanya Ben…?”, sambil menumpangkan salah satu kakinya ke kaki satunya. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Tinggal menunggu lampu hijau menyala.Lalu Susan mengambil tangan saya, menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Desahannya mulai seru. Tidak lama kemudian dia datang dengan baju kaos dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya.




















