aah mm.. “Uuugghh.. XNXX Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku. eesshh..” jawabnya sambil mendesah. Puas memainkan kedua buah dadanya, kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara bergiliran. hh masukin sekarang juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya burung punya kamu?” katanya. “Oouuhh..” Tante Donna mengeluh lirih.Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya. Kukecup lembut bibir Tante Donna yang setengah terbuka. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. Uang bagiku tidak masalah, karena aku berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat jauh lebih dari pada itu.




















