Masih banyak gadis untukku. Chie lalu bercerita pada Jay mengenai acara pernikahannya dengan anak rekan bisnis ayahnya dari Australia untuk menyambung eksistensi bisnis peninggalan ayahnya. Bokep indo Apalagi di saat-saat seperti ini. Tapi bukan Chie. Aku tahu ia masih perawan. “Thanks, but no thanks.”
Kami tertawa berbarengan. Yang lebih suka minum es dengan murahan daripada minuman-minuman mahal yang tersedia di kafe-kafe. Jay, kembaranku. Wajahnya terlihat berseri-seri, membuatku sedikit mendongkol karena masuk dalam jebakannya. “Entahlah..” sahutku lirih.Jay bangkit berdiri, menuju ke sudut ruangan dan mengangkat gagang telepon. “Chie.. Aku merasa bingung, terlalu banyak rahasia yang masih tidak kupahami selama dua bulan ini. Hei!” Jay berteriak gaduh. Aku benar-benar ada masalah dengan Papa, jadi aku nggak bisa keluar.” Ah, hanya segitu saja? Sial benar. Waktu itu… aku yang memintanya.”
“Ah?”Surabaya, Keesokan Harinya“Ray, si pemburu. Aku dapat merasakannya dari setiap pertemuan kami, dan aku menghargainya.




















