“Oh… Ya udah mas. Bokep arab Hhh…mbak nggak ngira kamu mau ama mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Tinggi kira-kira 170cm, berat 50kg. Kalo emang dipecat ya tidur aja di kost. Kujatuhkan kepalaku ke punggung Mbak Titis. Terus terang, aku ga suka ama bosku. “Oh… Ya udah mas. Penisku terus kupacu di dalam vagina Mbak Titis. Kuciumi terus mulai dr atas lutut sampai mendekati pangkal pahanya. Spontan aku segera melepas tanganku dan mencoba menarik celanaku. Wah, di mana nih. Bajunya merah berkerah agak rendah dan memakai kulot. Perlahan aku mulai berani untuk bereaksi. “Nanti kalo dah selesai beres2 jangan lupa taro kuncinya di rumah ya”, bisiknya.Aku hanya mengangguk pelan belum pulih dari kenikmatanku. Sampai suatu saat aku tidak dapat lagi menahan dan muncratlah air maniku.Crooottt… crooottt … sshhh… ahhhh…Pantatku sampai terangkat dr kursi karena kenikmatan.




















