Aku hanya pura – pura mengerti untuk menyenangkan hatinya.Selesai belajar, kami pergi makan malam di sebuah restoran ternama di Jakarta.Ditemani cahaya lilin yang romantis kami berbincang – bincang tentang berbagai hal, termasuk rencana kami untuk bertunangan selepas SMU.Setelah makan malam selesai, Erick mengantarku pulang. Saya dan Erick hanya sampai pada tahap Petting saja.”Kataku sambil terbayang kondisi keluargaku yang memprihatinkan.“Bagaimana, San? Bokep live Memang tidak sampai terlalu dalam. Lu kapan ada waktu? Pak Yudhi mengusap air mataku dengan tissue.“Tenang saja, San. Emangnya kamu takut sama Bapak ya? Cuma kan Minggu tuh waktu buat santai.” Kataku untuk menyembunyikan rencanaku untuk bertemu Pak Yudhi. Aku sudah menangis kesakitan. Saya kan dari keluarga pas-pasan.”“Tidak.. Hubungan kami pun belum terlalu jauh. Sekarang dia membaringkan aku di sofanya. Bapak punya cara apa untuk membantu saya? Pandai juga guruku ini memainkan lidahku.
