Cuma ekspresinya memang berubah; kalau tadi ekspresi PSK cari mangsa, sekarang tampang PSK kena razia. Bokeb Seumur hidup belum pernah dia seagresif itu, jadi dia deg-degan sendiri waktu akhirnya berani bicara keras di muka Bram. Lanjut…“…mending kukasih aja.”Didorongnya Bram ke sofa ruang depan sampai Bram terduduk. Merah, mengilap, menantang. Bukan pertama kali dia disepong; cewek-cewek langganannya lebih kenal dengan rasa kemaluan Bram daripada Tia. Gak enak sama mereka kalau sampai… cerai.”“Nggak!” jerit Tia. Adiknya itu tidak bisa dibilang ganteng, malah tampangnya terhitung pas-pasan. Memang. Saranku ya gitu. Dilihatnya lagi wajah Tia yang sedang main pura-pura jadi sundal itu. Selama ini kehidupan mereka lancar-lancar saja. Dan ada hal-hal yang dia kira tidak bakal dia dapat dari Tia. Daripada Bram bawa pulang penyakit atau anak haram, mendingan dengan Tia. “Tuh, yang di bawah udah pengen lagi.”“Kamu juga jadi lain, Mas…” Tia bilang, “Aku baru tahu… apa ini yang




















