Phong begitu kami sampai di rumahnya pada malam harinya.“Wah, senang sekali pak. Bokeb Kamu benar-benar hebat, aku su… dah mau ke… luar…,” Aol mendesah tertahan.Dan tiba-tiba aku merasakan batang penisku terasa panas oleh cairan yang keluar cukup banyak dari vagina Aol. Please, aku sudah tak tahan lagi,” pintanya dengan mata sayu karena menahan nikmat.Akupun tak sampai hati membiarkannya menderita menahan nikmat. Kemudian ciuman aku alihkan ke puting payudaranya yang berwarna coklat kemerah-merahan yang sudah terasa keras dan menjulang. Phong begitu pintarnya mencarikan lawan tanding untukku,” ujarku sambil mencuil hidungnya yang bangir itu.Kamipun lalu sama-sama pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kembali aku memberikan kesempatan kepadanya untuk menikmati orgasmenya yang kedua, sementara aku masih mampu menahan diri untuk tidak jebol. Apakah orang Indonesia semuanya kuat-kuat sepertimu, Sandy?” tanya Aol sambil tetap mengelus-elus batang penisku. Aku hanya menjawab dengan senyuman.Karena sudah sama-sama terangsang, akhirnya permainan dahsyat itu




















