Sambil mataku lihat jam dinding, 22.30. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman dengan ganas. Bokeb Burung mas juga enak kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. Huuuuuhhhhh, sambil sesekali terasa gigitan-gigitan kecil yang sering bikin aku kaget. Spooning aja ya? Lagian daripada nyemprot kemana-mana, bisa kena macem-macem tuhh….” Dewi menjawab sambil tersenyum genit. Tapi lagi ruwet nihh…, dia kecantol ama temen kerjanya, ini aku lagi ngurus cerai” katanya sambil sedikit serak. Tak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.“Mas, burungnya lumayan besar ya.. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm…., sangat wangi. Tanpa menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempelkan ke toketnya. Tahun itu dewi udah punya suami baru, seorang perwira polisi.




















