Akhirnya, mereka berlalu juga.Kejadian seperti itu berulang terus sepanjang aku menempuh perjalananku. Ternyata Nuonya Hana adalah seorang manajer personalia di sebuah hotel. Bokeb Dia tidak berhenti sampai di situ. Rasanya seperti diiris dengan pisau. Aku berteriak histeris. Termasuk hinaan dan siksaan. Aku dilecehkan dan dicemooh oleh orang-orang. Aku menunggu dengan hati berdebar-debar. Aku juga tidak dapat terus-terusan tinggal diam di situ karena aku tidak punya pakaian selembar pun. Aku menurutinya. Ternyata itu adalah Nyonya Hana. Sekitar pukul delapan malam. Tubuhku yang kotor dan bugil dibakar sinar matahari sepanjang siang itu. Karena Nyonya Hana adalah majikanku dan aku adalah ‘BUDAK’-nya. Kini tubuhku telanjang bulat tanpa selembar kain pun. Satu tetesan pertama mendarat tepat di atas putingku yang terjepit oleh jepitan buaya. Dia lalu mengatakan padaku bahwa dia akan membawa pergi pakaianku dan menungguku di seberang hutan yang lain yang telah ditunjukkannya padaku melalui peta.




















