“Bukan nggak suka, Bu. Tanpa berkata apapun Ibu mertuaku turun dari kasur dan langsung memelukku. Bokeb Aku beranjak bangun dan mencabut batang burungku, kulihat banyak cairan yang keluar dari lobang vagina Ibu mertuaku.“Mungkin nggak ketampung makanya tumpah”, kataku dalam hati. “Ibu keluar lagi.. kok pintunya dibuka terus” Ibu mertuaku kembali menegaskan. aku pegang dan remas-remas payudaranya membuat dia seperti terbang keawang-awang.Gerakannya makin cepat dan bersuara dengan pelan “Oh.. Aku kaget dan kesentak tanganku, ternyata tangan Ibu mertuaku yang merabanya, aku pikir temennya tikus tadi. Aku merinding menahan geli, Ibu mertuaku terus bergerilya menyusuri tubuhku. Dipeluknya ku erat-erat seperti takut kehilangan.“Ibu kenapa?” tanyaku. mmh, heh..” suara Ibu mertuaku menjawabku.Gerakan kepala Ibu mertuaku masih pelan dan teratur. Tubuhnya bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur. “Ahh.. Burungku dipegangnya dan disabuni dengan hati-hati dan lembut.Selesai disabun aku guyur kembali badanku dan sudah itu mengeringkannya dengan handuk.
