“Nggak ada, mau pulang aja” jawabnya. Bokepindo Kuatur gerakanku dengan ritme pelan namun dalam sampai kurasakan kepala penisku menyentuh mulut rahimnya. Blleessh.. Yeeah!!”Kurasakan tubuhnya menegang, vaginanya berdenyut dengan cepat, napasnya tersengal dan tangannya meremas rambutku. Kali ini dengan ritme yang cepat dan dalam. “Kamu yang nakal, kamu yang mulai”. Ia menolak dan menepiskan tanganku, tetapi dibiarkan tanganku memeluk bahunya.Praktis kami nggak konsentrasi lagi ke cerita film yang sedang diputar. dinda bangun dan kulihat dia membuka celana panjangnya. Kini kami hanya mengenakan pakaian dalam saja.“Kamu sering mengajak perempuan untuk begini ya?” tanyanya. Tubuh dinda bergetar seperti menangis.“Ayo jangan berhenti, teruskan.. Terima kasih kamu telah memuaskanku” dinda mengecup bibirku.Kubiarkan dia memelukku sampai penisku mengecil dan akhirnya keluar sendiri dari vaginanya.




















