Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Menik dengan wajah penuh keringat tersenyum puas kepadaku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat.Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Menik, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Bokep crot “Ingat Dik, saya sudah bersuami dan beranak tiga,” Dia terus menghiba.“Mbak, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona oleh Mbak.. teruusss..” Kemudian lidahku kujulurkan ke dalam dan kutelan habis cairan maninya. aku sudah nggak tahan..” pinta Mbak Menik. “Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. “Yahh… teruuuss, enaakkk…” katanya sambil menggelinjang. Dia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.“Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup. Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Kisah ini terjadi hampir setahun yang lalu.Umurku saat itu 30 tahun.




















