Aku tersenyum lagi.”Tempik itu apa sih?” Godaku lagi.”Nggak tahu ah…sudah belum? Bokep hijab Kupencet lebih keras, benar saja ada cairan kental keputihan perlahan muncul dari puting susunya, lalu ketika keperkeras pencetanku maka cairan itu menyembur pelan dan membasahi tanganku. Ia melotot, mulutnya cemberut.“Iih….udah ah…genit amat sih” Ia jongkok lagi membereskan barang2nya. Warsih terkikik kecil dalam pelukanku.“Dari mana kamu belajar?” Tanyaku. Kuremas pantatnya dengan keras, napasnya panas memburu diwajahku, lidah kami saling membelit dan kami memangut seperti ular berbisa. Kini aku terpaku sesaat melihat memeknya yang hitam tertutup bulu2 lebat yang ikal.Kulihat ada cairan bening menempel dibulu2 itu, mata Warsih lekat memandangku, aku tak tahan lagi dengan bau yang begitu merangsang. Ia tersenyum memandangku, keringatnya jatuh diatas bibirku, kujilat keringat itu.”Aku ini orang Madura lho…” Jawabnya.”Ah nggak setiap wanita Madura begitu hebat” Jawabku.”Tapi aku hebat kan?” Bisiknya.




















