Hubungan baik itu melalui telepon atau ketemu disekolah terus berlanjut. Bokeb Ramah membalas sentuhan tangan Roni sampai pada gemgaman yang gemas sama-sama dilakukan. abang jahat kali ya ? Rahmah tidak tahu kemana lagi mengadukan nasipnya, hanya di benaknya bagaimana bisa makan dan tidur. Sesampainya dicafe Ramah langsung didekati seorang laki-laki separuh baya yang notabenya om-om. Tapi itupun kalau abang mendesakku nanti ada waktunya bang, Ramah akan ceritakan semuanya buat abang. Sebelum pergi Ramah mendekatiku sambil mengatakan “bang Ramah mau pergi, pokonya besok aku hubungi abang, ok bang ?” aku mengiyakannya. Rahmah tidak tahu kemana lagi mengadukan nasipnya, hanya di benaknya bagaimana bisa makan dan tidur. Ya…kutinggalkan setelah dapat kepastian mereka menginap di hotel tersebut.Sesampainya di simpang kampus Universitas Sumatera Utara (USU) aku berhenti di satu café kecil minum (TST) Teh Susu Terlor.
