Aku terbengong beberapa saat.“Naya! Heranjuga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Bokep barat Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”.Nafsuku terbilang tinggi. Saat Fita permisi untuk ke toilet, Ami langsung bertanya padaku. awww.. kita juga hampir sampe nih..”Aku heran. Kurangkul tubuhnya yang mungil dan hangat. Aku mulai mengocok maju mundur. Vaginanya yang dihiasi bulu-bulu keriting Nampak sudah basah kuyup. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Aku lapar.“Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. Ayo sini..!” panggil Ami lembut.Aku menurut bagai dihipnotis. “Van, loe ama Naya gimana?”“Baek. Rasanya benar-benar nyaman. sorry yaa..” aku sedikit panik.Tiba-tiba Ami tertawa kecil.“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Fita meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu. Kuperah kedua susunya seperti memerah susu sapi, sehingga Fita merintih-rintih.“Ahh.. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke kantor.Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan.




















