ahhkk.. Diikii.. Bokep brazzers ah.. Ivone diam saja membiarkanku menjilatinya sementara napasnya terdengar memburu.Begitu napasnya terdengar mulai tenang, kutarik lagi pinggulnya sehingga Ivone kembali berlutut menungging seperti tadi, namun ia menoleh dan memohon.“Hhh.. Penisku terasa diremas-remas oleh vagina Ivone yang sempit dan berlendir oleh rangsangan dia. nggak, nggak pernah tuh.. akuu nggak kuat.., Sayang..!”Aku menjerit keras dan, “Crat.. Tangangku bekerja lagi mengelus vaginanya yang mulai mengering menjadi basah kembali. gimana ya, eh mending nggak jadi aja deh..!” kata dia.“Lho, gimana sih, kenapa sih Vonee..?” tanyaku penasaran.“Udah nanti via SMS aja, dah aku mo kerja dulu,” kata dia singkat.“Ya udah, aku tunggu..” aku menjawab sambil kembali ke ruangan kerjaku.Sepuluh menit kemudian, ketika aku sedang membuat laporan, mendadak vibra HP-ku bergetar dan kulihat 1 SMS masuk dari Ivone.Dik, mau tolong aku nggak..?Segera kubalas melalui SMS, Tlng apa sie? Nggak pa-pa kok,” jawabnya sambil pura-pura menyibukkan diri.“Oke, tapi jangan lesu




















