Akhirnya Lita menyerah. “….siap Boss, ntar aku kabari begitu sampai….daaaag sayang” kataku mengakhiri pembicaraan, takut aku tak tahan lagi menahan kenikmatan yang tengah melanda.Meja itu bergoyang keras seirama gerakan Iwan terhadapku,di atasnya kami masih bersetubuh dengan pakaian lengkap meski pakaianku sendiri sudah berantakan tak karuan, antara pakai atau tidak sepertinya tak ada bedanya, dengan bebasnya dia mengacak acak penampilan dan make up yang sebenarnya untuk Pak Toni. Bokep live Aku berusaha menutup kakiku rapat rapat tapi tangan dia lebih kuat untuk mementangkannya kembali.Mataku melotot ke arahnya pertanda marah tapi dia hanya membalas dengan senyum kemenangan sambil mulai menyapukan penisnya ke vagina, akupun terpaksa menyesuaikan posisi tubuhku.Kupejamkan mata dan kugigit bibirku saat Pak Toni perlahan melesakkan penisnya, sementara diseberang telepon istrinya terus nyerocos tanpa henti, aku yang berada diantaranya jadi serba salah.Pikiranku sudah tak konsentrasi lagi pada apa yang dibicarakan mbak Lita karena kocokan Pak Toni yang semakin










