“Saya memang masih sendiri kok, masih setia menantimu di ups….”, saya tidak mampu menyelesaikan kalimat, keburu sebuah cubitan mendarat di pinggangku. Bokep live Don’t I just screw up their life by sleeping with Revy? Perlahan kukecup lembut keningnya. Semakin terhimpit rasanya kejantananku di dalam liang vaginanya, ketika mulai kurasakan sesuatu bergejolak mendesak keluar dari dalam tubuhku. Masih sempat kupadamkan lampu kamar tidur saat kami mulai memasukinya. Jatuh cinta? Kini wajah kami berhadapan dekat, dengan Revy dalam pangkuan. Dia bilang belum ada seorangpun kecuali saya yang mampu membuatnya dapat mengekspresikan apapun rasa di dalam hatinya dengan bebas, tidak juga Heru, tunangannya. Lembut kuangkat tubuhnya hingga kini ku menggendongnya setelah beberapa saat kita bercumbu, sambil terus berciuman. Dating? “Thanks Ryo, kamu baik sekali, but may I ask you anything else”, ujar Revy lirih sambi bersandar di pundakku. Pangsit goreng, mie bakso dan sebotol teh dingin. Dia memelukku dari belakang




















