“remesin toketku donk. Sementara aku meremas-rema toketnya dari luar kaosnya. Bokeb aku kira seorang tokoh mahasiswa idealis kaya kamu itu bener-bener lurus, gak kenal ama hal-hal kaya gitu. Ngagetin saja . Tiba-tiba Vina muncul di depanku sambil setengah teriak “haaayyyooooo, ngapain… dasar cowok, baru di tinggal bentar aja udah gak bisa nahan nafsu. Secara otomatis kontolku tercabut dari memeknya. Kami berpagutan, lidahku kumasukkan melewati bibirnya, sesekali kuhisap lidahnya. Dia masih menatapku, matanya tetap sayu…. Ketika kurasakan memeknya makin basah, dan dia makin terangsang, kucoba melancarkan serangan akhirku. Enak…” bisiknya di telingaku, pinggulnya mulai bergerak alami mengimbangi tusukan-tusukanku. “hhmmmpphh…” desahnya pelan. itu membuat lebih tenang dan kembali mengocok kontolkju. Tapi itu memang bagian dari strategiku, pelan kuturunkan pantatku hingga kepala kontolku di depan memeknya.










