Dia nyuruh saya duduk di ranjang. Rambut mesti disasak, disanggul, disunggar, pakai tusuk dan kembang. Bokeb Kepalanya hampir botak, rambutnya tipis beruban, kumis dan jenggotnya jarang-jarang. Hihihi… Saya tahu siapa yang kontolnya paling gede, siapa yang lemah syahwat, kadang-kadang saya sampai tahu urusan rumah tangga mereka. Sesudah hari itu, ada yang berubah dalam kehidupan saya. Saya tahu orang-orang yang sehari-harinya kelihatan galak atau rajin ke tempat ibadah, tapi kalau sudah pengen, mereka nyari saya juga. Aduuuu!!”Juragan mendengus dan menggerung. Basah dan hangat. Saya merasa seperti barusan pipis di ranjang Juragan. Atau kamu jualan aja.”“Saya sekarang juga lagi kerja, Juragan,” saya jengkel tapi tidak berani menunjukkan; sepertinya Juragan tidak mau meminjamkan uang. Ghooh!”Mata saya melotot, mulut saya nganga, mungkin lidah saya menjulur keluar, saya sudah nggak peduli semesum apa tampang saya selagi saya menjerit keenakan itu.




















