Ia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh.Ia menekan-nekan agak kuat. Aku tidak dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Bokep stw Ke bawah: Tidak. Ia memulai pijitan. Kuusap sisa cream. Ayo. Ah bodoh. Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aku turun. Cuaca ibu kota membuatku panas saat menaiki angkutan umum, bentar lagi sampai di kantor, dan aku berdiri di pintu untuk mendapat angin masuk kedalam angkot, pekerjaan di kantor aku kerjakan di rumah supaya cepat selesai dan tidak menumpuk, sambil ngalamun aku di bentak ama seseorang untuk menutup jendela yang ada disampingku,“Dik.., jangan dibuka lebar. Perempuan paruh baya itu pun masih duduk di depanku. Ia terus mengelap pahaku. Ia memulai pijitan. Suara itu lagi. Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Membuatku tidak berani.
