Untungnya jarak rumah ini dengan rumah sebelah lumayan jauh, sehingga desahan kami tidak terdengar oleh rumah sebelah. Tangan kananku lebih aktif lgi masuk ke dalam kemejanya, benar saja, gundukan itu sangat lembut, ketika kulit tanganku bersentuhan dengan kulit payudaranya yang halus sekali. Bokepindo Suapan kedua ini jarinya lebih lama berada di dalam mulutku. Tangan kananku meraih dagunya yang lembut seolah tidak ada tulang di dagunya itu. Dia berbeda sekali, sulit sekali menaklukannya. Wajahnya sambil agak menunduk walau dia coba beranikan diri melihat wajahku.“Ada apa Vit, tidak mengganggu kok, saya sedang membereskan berkas” ujarku santai. Elvita tersenyum manis sekali, “Iya kak, kakak capek ya, mau aku suapin mangganya?”aku kaget dengan tawarannya aku berusaha tenang “boleh”Dia pun memberikan mangga yang ada ditangannya, dengan nakal aku coba melahap mangga sampai ke jarinya, sehingga bibirku menyentuh jarinya.




















