“Makin pintar saja dia menggoyang”, batinku dalam hati. Bokeb Pada saat menghentak-hentak, ternyata saya merasa tidak tahan lagi untuk bertahan lebih lama.“Saanntii.. Masih di bawah guyuran air yang mengalir dari shower, aku menangkap lengannya, dan memandang tajam ke arahnya. aku terkejut, namun seketika setelah menyadari, ternyata Eksantilah yang ada di belakangku. San.. Belaiannya begitu mantap menandakan Eksanti begitu piawai dalam urusan yang satu ini. yang juga rumah kost Eksanti untuk menitipkan proposal yang aku janjikan. Aku melumat bibir Eksanti sambil perlahan-lahan menarik batang kejantananku,.. Sungguh, aku semakin bernasu melihatnya. Santi, kamu pintar merawat, yaa..”, aku mencoba mengungkapkan keindahan pada tubuhnya. Sungguh, jantungku deg-degan saat itu.sebuah desiran hangat mengalir keras di dadaku, dan aku sungguh yakin Eksanti pun masih memiliki getar rasa yang sama denganku. Tangan kanan Eksanti berhenti pada permukaan kancing celananya. Akhirnya aku memutuskan untuk to the point aja.




















