Aku tidak mempercepat aksiku, sementara kulihat batangannya mengeluarkan semakin banyak precum. Bokepindo Crot! Setelah itu, aku memakai deodoran lalu menyemprot badanku dengan parfum kesukaanku. Aku memeluk badannya. Setelah beberapa menit, dia membisikkan bahwa dia ingin menyodomiku lagi. Aku terus berusaha memasukkan batanganku ke lubangnya, sementara mukanya meringis menahan sakit sambil menggoyang-goyang badannya karena meronta.“Udah, tenang aja, entar lagi kamu keenakan”Lalu, bles! Aku memberi isyarat pada Doni yang lalu memborgol masing-masing dari kedua tangannya ke samping lalu mengikat kedua kakinya pada sisi-sisi tempat tidur.“Udah Don, tugasmu selesai, makasih ya?”
“Santai aja lagi, kan kamu sering nolongin aku. Hari itu tidak satu pun dari kami yang pergi kuliah, maklum, sedang bernostalgila, eh, nostalgia. “Kamu sendiri gimana? Sambil terus berusaha berontak, Arya cuma memejamkan mata sambil berpaling ke kiri, mungkin karena jijik. Lepasin.. Terasa lain karena kali ini memakai pelumas yang licin.




















