Justru aku yang gugup melihat pemandangan indah di depanku. Bokeb Felica tersenyum. Masih 30 menit lagi. Kemudian dia berdiri. Oh ya, kamu suka jazz juga ya?”
“Hampir semua musik aku suka. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Its nice, Boy.. Kemudian kuangkat dia. Seksi sekali. And your cellular number. Atau jika ingin request lagu.. Baru kali ini putingku dicium dan dijilat. Fuck me..” ceracaunya. Tanganku memijat tubuhnya, memijat kepalanya dan mencumbu hidung, pipi, leher, payudara dan kemudian perutnya. Aku berusaha keras membuatnya merasakan kenikmatan. Aku berusaha keras menahan ereksiku. Mataku terus menatap matanya sambil sesekali aku tersenyum. Kamu tahu jazz scale juga? Suaraku biasa saja juga permainanku. Lainnya belum pulang semua. Di kamarnya aku melihat ada sebuah keyboard. Dari bahasa tubuhnya, Felicia sangat menikmati pijatanku.“Ogh.. Gak usah terkejut. Dengan santai dia tersenyum.
