Kini aku sudah nggak tahan betul, sebab batang kemaluanku sudah meronta keras. Bokep hijab Ibu tampak memejamkan mata, tangannya sekali-kali membelai punggungku. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidahnya, ibu menyodokkan vaginanya ke batang kemaluanku yang memang sudah nyut-nyut-nyut itu. Tiba-tiba aku merasakan kenikmatan itu sudah memenuhi selangkanganku, buah pelirku sudah penuh dengan kenikmatan, dan siap memuntahkannya. Blesss, srettt, bless, sretttt, batang kemaluanku kembali melakukan gerakan keluar masuk liang vagina itu. Batang kemaluanku yang sudah berdenyut- denyut karena tegang itu segera kuarahkan ke sebuah lubang kecil di antara kedua garis merah itu. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidahnya, ibu menyodokkan vaginanya ke batang kemaluanku yang memang sudah nyut-nyut-nyut itu. “Lho. Ingin rasanya kugigit kedua puting susunya, tapi aku tidak sampai hati. Lidah itu kini sudah sampai di buah pelirku, memandikan buah pelirku dengan air liur ibu yang hangat. “Ah enggak, cuma……” kataku tertahan.




















