Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan t shirtku, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Bokep live “Yang…” katanya lirih di telingaku. Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Sesaat dia mengusap usap bulu lebatku, lalu mengusap meqiku berulang kali. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. “Segitu ngebetnya sih, mangnya mo ngapain Dina”. “Ke apartmentku ya”, katanya ketika dah dimobil. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian CD ku yang sudah basah itu dilepaskannya. “Ma cowok Dina om”. Dia membuka kakiku dan langsung menelungkup di antara pahaku. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan. Di pub kita bener2 have fun, aku gak minum alkohol, jadi si om pun gak pesen minuman beralkohol sama sekali, kami guyon ja sambil mendengarkan musik.




















