Dengan memasang tampang seolah masih asyik menonton, Okta, meraih remote dan mematikan TV. Bokep arab Okta berjalan ke kasur, dan mendorong tubuhku sehingga rebah. Kulihat Okta tersenyum, matanya terpejam, kulepaskan tanganku dari batangnya, dan mulai memelintir putingnya.Okta membuka matanya, dan tangannya meraih payudaraku. Aku juga senantiasa bergerak menyesuaikan gerakan kami berdua. Saat aku sedang terbuai nikmatnya oral sex, tiba-tiba terdengar pintu pagar dibuka orang. Okta melepaskan kait BH-ku dan kini menjilati punggungku sepanjang tulang belakang, membuatku menggigit bibirku guna menahan suara desah kenikmatan yang kurasakan. Menelusup ke bawah dasterku, meremas payudara kiri dan kanan bergantian.“Kau merokok lagi yah?” tanyaku. Diputar-putarnya pentilku bergantian. Dengan liar Okta langsung meremas lembut, menaikkan nafsuku yang sempat tenggelam tadi.“Hehe belum kapok yah, tadi hampir aja ketangkap!” Okta berkata lirih. Sampai akhirnya Okta menghentikan ketiga serangannya, yang memberikanku kesempatan mengatur napasku yang sudah kembang kempis.Kali ini Okta mengangkat kaosku, dan melepaskannya melalui kepalaku.
