Entah mengapa dadaku semakin berdegup kencang saat aku mendengar desahan Vani dan menginginkan apa yang sedang mereka kerjakan di kamar sebelah.Untuk sejumlah saat, aku dan Mas Roni diam terpaku. Bokep mom “Kenapa nggak pantas, toh aku sama dengan suamimu, yakni sama-sama mencintaimu, ” ujar Mas Roni yang terdengar laksana desahan.Harus kuakui, Mas Roni paling pandai menyalakan birahiku. Keakrabanku sekedar hubungan kerja. “Oohh.., teerruss.. !” Mas Roni masih bergurau. Tiba-tiba kurasakan batang zakar tersebut mengganjal tepat di bibir lubang kemaluanku. Maklum dua-duanya baru dimabuk cinta. Sungguh aku tidak pernah memiliki pikiran atau perasaan tertarik padanya.Pada tadinya hubunganku, biasa- biasa saja. “Takut dengan siapa Ri, toh nggak terdapat yang tahu. nggaak.. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku pun membiarkan saat bibir dan kumis Mas Roni menempel ke bibirku hingga sejumlah saat. Seharusnya aku sadar anda sudah menjadi kepunyaan orang lain. !” desahku saat aku nyaris menggapai puncak kenikmatan.




















