Kami segera bangkit dan pergi buang air kecil. Bokep viral terbaru “Okelah kalau gitu, perlu aku antar nggak?” kataku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tapi ia menolak dengan alasan tidak enak.Hampir seluruh pikiranku malam itu terpusat pada Nidar, terutama soal barangnya yang indah sekali yang aku lihat dengan jelas tadi. Nidar tidak banyak bergerak dan menolak lagi, malah ia semakin merabatkan tubuhnya ke tubuhku, sehingga tukang becak tidak ada celah untuk melihat posisi ujung sikuku yang menyentuh payudara Nidar yang masih montok itu. Aku tidak tahu apa orangtua Nidar sudah tahu kedatanganku atau pura-pura tidur, sebab suaranya sejak kami datang sama sekali tidak terdengar. Apalagi gadis tetanggaku yang satu ini mirip sekali dengan mantan pacarku di kampungku dulu. Bermalam saja di sini. Selama dalam perjalanan kami tidak terlalu banyak bicara, karena takut dicurigai oleh tukang becak.




















