Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Bokep mom Aku masih di atas angkot. Jagain sebentar ya..!”Ya itulah kabar gembira, karena Wien lalu mengangguk.Setelah mengunci salon, Wien kembali ke tempatku. Aku masih di atas angkot. Aku tiduran sambil baca majalah yang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Kaki kusandarkan di tembok yang membuat ia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang pahaku. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Aku duduk di tepi dipan. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Lalu ia memijat lutut. Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan. Dari jarak yang dekat ini hawa panas tubuhnya terasa. Bibirnya sedang tidak terlalu sensual. Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa?




















