Dan kataku,“Nanti malam, kalau yang lain sudah pada tidur, kamu masuk diam-diam ke dalam kamar bunda ya. Bokep stw Kemudian kembali lagi ke kamarku, mendampingi paket kiriman dari Batam, dari Mami tersayangku. “Kok Bunda tau ?” Prima tampak heran. “Boleh cium bibir Bunda?” tanyanya dengan suara tergetar. Tidak sedikit juga pohon buah-buahan di belakang rumah, yang wajib dirawat tiap hari. L
alu aku turun dari bed dan melangkah ke meja rias. Lalu terdengar suaranya bergetar,
“Terima kasih Bunda…terima kasih….”
“Tapi seperti bunda bilang berkali-kali tadi…semua ini harus dirahasiakan, ya sayang,” kataku sambil mencolek-colek bibir dan hidung anak tiriku yang tampan rupawan itu. Nanda duluan meninggalkan ruang makan. Diam-diam kulepaskan kimonoku, sehingga tubuhku yang tinggal mengenakan celana dalam saja ini terbuka di depan mata Prima. Seusai menghuni rumah yang disediakan oleh suami baruku, aku merasa bahwa aku tidak jatuh ke tangan yang salah.




















