Pelukannya di leherku terlepas. “Mau minum apa?”
“Air putih,” ia berseru dari ruang tamu. Link bokep Ia tertawa. Belum.. “Shall we dance?” katanya, membuat tawaku berhenti. “Ada yang salah?” tanyaku. “Baiklah,” ucapnya, “ke sini. Jelas sudah ia mengetahui kalau aku memang masih perjaka. Saat aku terdiam, tubuhnya bergeser lagi semakin rapat, lalu ia mengangkat kepalanya dan mengecup bibirku sekali lagi. Buah dadanya menekan dadaku, membuatku bingung. “Shall we dance?” katanya, membuat tawaku berhenti. Semua kesan romantisme hilang dalam sekejap. “Kurasa juga demikian. Ketika kuhampiri, ia tersenyum padaku. Terus terang saja, ia membuatku tertarik. “Hey, kamu akan mengamati terus?” ia berkata sambil tertawa. Kudekatkan kepalaku. “Ahkk,” erangku. “aku ingin mengecupmu.”
Kutatap ia dengan alis berkerut. Aku tak bermaksud membuatmu tersinggung.”
Ia menatapku. Tapi pandangan matanya membuatku terpaku. Berantakan. “Kamu bisa menikmatinya, selama kau mau,” kudengar ia berkata.




















