Rangsangannya luar biasa. Bokep hijab Aku merasakan penisnya melemas, meluncur keluar. Menarik sprei dan melepas sarung bantal. Saya bukan makanan, tuan. Lagi, lagi. Saya tetap jadi pembantu di sini. Rasanya kembali mengikat, mendorong, memelintir, merobek penahan, menghilangkan pembatas… Aku menari-nari dengan penis menancap di vaginaku. Kekuatannya. Saya juga enak dan nikmat. Kenangan itu akan selalu kuingat, setiap aku memasuki ruang tidur untuk tamu ini. Kami sudah, well, sering nonton pasangan yg begituan di sana sini. Aku hanya punya tubuh ini, itupun sudah dinodai. Mungkin saya tdk pantas jadi istri. Mengangkang. Aku mencucurkan air mata. Aku masih bersimpuh di lantai. Tertanam dalam, karena sedetik kemudian sekali lagi kunikmati denyut-denyut dan semburan di deoan mulut rahimkuAku terbenam dalam pelukannya, jatuh kelelahan dalam dekapannya. Panik? Keesokan paginya, jam empat pagi aku bangun dengan pikiran kusut tak karuan. “Kok sekarang jadi terus menerus manggil tuan…?” Aku tertunduk.Terdiam. Kami sudah, well, sering
