Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku. Bokepindo Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Ayu menggeliat kegelian. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dengan wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, tidak ada yang cocok dengan matanya, katanya. “Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol banyak sama elu.”
Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja. Ayu pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. “Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eeee, penasaran ya, Ton?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.”
“Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Ayu sepertinya memancingku. Sejak saat itu, kami
