“Udah enggak sih… cuman dah lama gak kemasukan, apalagi segede punya emas?” jawabnya senyum dikulum. Bokep barat “Enak kok mas, gurih… Ika seneng sama sperma emas?” kata Ika sambil tersenyum. Satu kata yang membawaku melarikan motor kesayanganku membelah dinginnya malam bulan Agustus, menuju ke pusat keramaian kota Yogyakarta, Maliboro. “Enggak tau, aku lagi males pulang” cemberutnya sambil terus mencubit pinggangku.Kuhentikan motorku di tepi jalan. Ikapun bangkit dan menyentuh penisku sembari dijilatinya, kemudian memasukkan batang penisku ke dalam mulutnya, terlihat sesak tatkala dia memasukkan batangku.Aku tersenyum melihatnya terbelalak-belalak. Tangan kananku memeluk pinggang, tangan kiriku bergerilya masuk ke dalam kaus Ika.Cumbuan kualihkan ke leher jenjang Ika, dia mendesis dipeluknya tubuhku. Ika hanya mengangguk lemah.Sejak itu sesuai dengan janjiku, aku selalu mengunjunginya dan kami masih berhubungan intim terus, bila tidak di kostanku ya di kostnya Ika.
