Dia terus mencium, turun ke belikatku. Kata-kata terakhir yang menyangkut barang Pak Adop itu membuatku merinding dan menggelinjang. Bokeb Aku menjadi sedemikian terobsesinya pada pakaian perempuan. ‘Tunggu Pak Adop, masa Lisa sendirian nihh..?’, aku bertanya setengah protes. Dan dari semua muntahan spermaku, selalu dia minta padaku agar tidak dimuncratkan ke tempat lain kecuali ke mulutnya. Orang bilang di situ adalah pusatnya para waria. Dengan penuh nafsu birahi, dan dengan penuh semangat, mereka memuja kecantikan serta sensualitas tubuhku. Aku ingin dibelai-belai oleh banyak lelaki tersebut. Main saja sama Bella’.Tetapi sebenarnya yang membuat libidoku bangkit bukanlah soal Bella itu. Kukeluarkan spermaku dengan kocokan. Didampingi oleh Bella, aku menyambut sapaan mereka dengan ramah. Bahwa ada dorongan yang sangat kuat dari diriku yang selama ini sangat ketat kurahasiakan, aku, diriku, tubuh dan mentalku, sangat ingin tampil sebagai perempuan, atau tepatnya sebagai banci atau waria.Setiap membayangkan diriku tampil sebagai perempuan setengah




















