Aku mulai berakting, tanganku kembali ke punggungnya, dengan lembut aku menancapkan punggungnya, bibirku yang longgar menyebar di lehernya yang panjang dan putih, aku menggelitik telinganya dengan lidahku.“Bella, aku cinta kamu”, bisik kalimat mesra di telinganya. Selama beberapa detik aku tercengang, tapi tak lama kemudian aku sadar dan membalas bibirnya yang hancur, ciumannya semakin sengit, lidah kita saling berpelukan mencoba menelusuri rongga mulut lawan. Bokeb Mengambil pantatku kembali, aku menikmati ciuman kemaluannya di barku. Puas dari samping, tanpa menarik pistol saya, saya mengangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis sekarang saya memukulinya dari belakang. Segera saja saya membuka tombol blous depan, suasana bioskop gelap sangat kontras dengan payudara putih. Saya menemukan tubuh saya dengan tubuhnya, saya melihat wajahnya yang serius menatap layar bioskop. Puas dari samping, tanpa menarik pistol saya, saya mengangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis sekarang saya memukulinya dari belakang.
