eh Robert.. Bokep live Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan. “Aawww.. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi. eh Robert.. “Awwh.. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. “Awwh.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Rob.. Om.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.” elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert. aah..!” orgasmeku mulai lagi. “Aah.. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
“Makasih, Bi.”




















