Apalagi, dari posisi duduknya, ia tak bisa melihat leluasa keluar. Maudy panik melihat lelaki itu memegagi penisnya yang sudah menegang, nyaris sebesar milik kawannya. Bokep mom “Ka..ka…kamu…mau apa….?” Maudy gemetaran sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya. Lelaki di sebelah kirinya mulai membelai-belai lembut payudara kirinya. “Sebentar, masih ada yang harus lu kerjakan supaya nggak gue perkosa,” sahut lelaki di depannya. Ketika menyentuh celah di kepala penis itu, ia merasakan cairan yang asin di lidahnya. “Sebentar…nanggung…” sahut lelaki itu. Lagi-lagi Maudy terpaksa mendekat ketika kedua putingnya dijepit dan ditarik. Sambil menjulurkan lidah seperti ******, lelaki itu mendongak. “Jangan….jangan….jangan perkosa saya..!!!” pekiknya sambil meronta, ketika melihat kepala penis lelaki di depannya mulai menguakkan bibir vaginanya. Di depan wajah Maudy, dimasukkannya puluhan lembar rambut hitam berkilau itu ke dalam sebuah amplop.
