Sungguh hebat goyangan bu Dita. Bokeb maunya sih tambah lagi bua jawab saya sambil tertawa.Hah.. Bu Dita membantu dengan menggoyangkan pinggulnya sambil menahan pantatku agar penisku tidak lepas dari vaginanya.Agkh.a, crot..crot..crot..crot empat kali sperma gue ku siram deras ke liang vaginanya. Gue mulai menjelati puting yang kiri sedangkan payudara yang kanan gue remas dengan tangan.Kemudian berganti gue menjilati yang kanan sambil meremas payudara yang kiri. Masih cukup muda untuk menjadi manager
keuangan, tapi memang dia berasal dari keluarga yang berteman dekat dengan pemilik perusahaanku. Tapi mungkin karena hal itu bu Dita itu terlihat masih seperti wanita muda. Bibir tipis yang selalu menarik perhatianku itu ternyata nikmat juga. Sejenak gue terdiam penuh kebingungan, tapi gue kembali bekerja sebab pekerjaanku lumayan menumpuk.Selah pulang kerja gue arahkan mobilku ke kafe xxx yang dijanjikan tadi.




















