seandainya saja.. Bokep live agg.. Aku sangat terharu, karena aku juga tahu betapa ia menyayangiku, namun karena persahabatan adalah yang terpenting baginya, ia rela menyerahkan kemenangan itu kepada Enni. Kuremas lubang kemaluanya sambil tertawa. Hari-hari terasa sangat berat tanpa kehadirannya, bahkan aku pun punya rasa sedih akan kehilangan seseorang (setidaknya itulah yang kupikirkan saat itu). Lampu, sempat aku celingukan seperti orang bingung menatap sekelilingku. “Tapi ada syaratnya..”
Sial! Kuangkat lagi gagang telpon, menekan beberapa nomor. oh.. hkk.. banyak orang,” Nia berkata kepadaku. “Ray.. Nia mengangkat kepalanya dan memandang ke bawah. “Terus..” tanyaku. lampunya..” Nia berkata setengah tertahan. Ah, lumayan segar. “Ma.. “Nia.. Kulepaskan genggamanku pada batang kemaluanku, mengeleng-gelengkan kepalaku untuk memperoleh sedikit kesadaran. nggak apa-apa. oh.. Nikmat! iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang.
