Lagi nikmatin aja..!” Windu menjawab sekenanya. Bokep hot Dengan sekali sentak, si mungil akhirnya berhasil melepasnya dan melemparkan celana itu ke kursi.“Nah, kan begini lebih enak… Iiihh pantatnya bohay juga!” si mungil menepuk pantat Windu. Bencong!” makinya. Secepatnya ia meraih semua pakaian dan mengenakannya kembali. “Jangan lama-lama yah… Tenang saja, mas… masih banyak waktu.” mata si mungil mengikuti tubuh telanjang Windu yang bergerak gontai ke arah kamar mandi. Ia mulai menurunkan pinggulnya ke bawah mencari batang kemaluan Windu dan siap menelannya. “Sempat lihat yang duduk-duduk tadi, pak? Bencong!” makinya. Beberapa tetes keringat jatuh di punggungnya. Lari! Ketahuan juga!” Windu mengumpat dalam hati. “Mau langsung pijit…? “Bangsaaaattttt!!!!!”Tubuh telanjang Windu yang bermandikan keringat terbujur di lantai kamarnya. Nafasnya masih memburu, di sela-sela isak tangisnya. Matanya memerah, air matanya mulai menetes.Langit semakin gelap, malam semakin sepi. “Wah, si Oom tegang bener… Tenang Oom.. Hembusan AC tidak mampu mengusir kegelisahannya.Episode 2:
