Meja makanku sudah bergeser tak karuan. “Jangan khawatir. Bokeb Gila.. Sementara itu tangannya terus bergerak liar meremas payudaraku bergantian. Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Pak Marsan. Aku hanya diam antara menyesal telah melakukan kesalahan lagi terhadap suamiku dan terpuaskan hasrat liarku. “Gimana sekarang punya anak, Pak? Pak Marsan semakin blingsatan menerima layananku! Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin lebat diiringi petir yang menyambar-nyambar. “Akhh..pakk..Marsannhh jangg…anhhhh” desahku antara pura-pura menolak dan meminta. Dilepaskannya mulutnya dari payudaraku dan kembali diciuminya bibirku dengan ganasnya. Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Pak Marsan hingga ke pangkalnya.










