Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Aku dan suamiku saling berpandangan. Bokep stw Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Badan kekarnya memelukku mesra. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki.Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF.




















